Text
Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Serang Provinsi Banten
Abstrak
Pantai utara Jawa sudah sejak dahulu memperlihatkan perkembangan masyarakat dengan berbagai aktivitas kehidupannya karena sejumlah pelabuhannya berada di jalur pelayaran antar pulau dan internasional. Sementara itu di bagian selatan dengan kondisi geografis berupa pegunungan, tebing-tebing curam dan kecilnya jumlah penduduk yang hidup terpencar. Dengan daerah terisolasi sehingga sulit di jangkau lagi. Pulau, pelabuhan, dan pantai selatan berada di jalur pelayaran yang sepi, oleh karena itu sedikit sekali jumlah dan kecilnya ukuran pelabuhan di pantai selatan. Pada umumnya, pelabuuhan di pantai selatan dengan lingkup kegiatan yag relative kecil (Zuhdi, 2014: 104). Maksud dan tujuan dari kegiatan Penyusunan Dokumen Pelestarian Nilai Budaya. Masyarakat Nelayan di Kabupaten Serang adalah pengumpulan data unsur-unsur kebudayaan di Kabupaten Serang hingga ke tinggakt wilayah administrative terkecil yaitu desa. Setelah data terkumpul, diharapkan mampu memberikan informasi kebudayaan secara cepat kepada masyarakat dalam bentuk program elektronik. Selain itu, kegiatan peta budaya juga bertujuan sebagai jawaban atas desakan masyarakat yang menginginkan informasi kebudayaan yang dapat di akses secara cepat dan akurat. Unsur budaya yang menjadi sasaran kegiatan Penyusunan Dokumen Pelestarian Nilai Budaya meliputi : Profil Kabupaten Serang dan Profil Budaya. Profil Budaya meliputi : topomini daerah, kesenian, upacara tradisional, benda keramat, tabu/pantangan adat, makanan tradisional, pengobatan, peralatan, mata pencaharian, system kekerabatan, ungkapan tradisional, dan permainan. Topomini adalah cabang onomastika yang menyelidiki nama tempat (Sugono, 2013: 1482). Adapun onomastika adalah penyelidikan tentang asl-usul, bentuk dan makna nama diri, terutama nama orang dan tempat. Radjiman dalam bukunya “Sejarah Mataram Kartasura sampai Surakarta Hadiningrat”, ia menyinggung dalam tulisan tersebut bahwa masyarakat Jawa memiliki tradisi dalam pemberian nama tempat didasarkan pada situasi dan kondisi, harapan masa depan yang gemilang, penguasa tokoh atau tokoh terhormat di tempat tersebut, dan kenangan masa lampau. Kesenian Tradisional, kendang penca adalah seperangkat tetabuhan yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan penca. Seperangkat tetabuhan tersebut terdiri dari dua buah kendang besar yang di tabuh oleh dua orang, dua buah kendang kecil (kulanter), sebuah gong kecil yang biasa di sebut bande atau kempul, dan sebuah terompet. Upacara Tradisional, syukuran nelayan yang diadakan di kampong pasauran desa umbul tanjung kecamatan cinagka kabupaten serang, setiap tanggal 1 sampai dengan 10 Muharam diadakan upacara syukuran pesta laut sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan yang melimpah. Makanan Khas Desa Umbul Tanjung, bugis adalah panganan tradisonal yang ada di kampong pasauran. Bahan-bahan yang digunakan adalah beras ketan hitam yang telah di tumbuk halus, air kapur sirih, daun pisang, kelapa parut, gula merah, daun pandan, dan air.
Perpustakaan BPNB Jawa Barat