Temukan koleksi favoritmu

tersedia 277.688 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

Pengaruh ekstrak tembakau terhadap sifat dan perilaku mekanik laminasi bambu petung | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Thesis

Pengaruh ekstrak tembakau terhadap sifat dan perilaku mekanik laminasi bambu petung


Semakin terbatasnya ketersediaan kayu berakibat pada semakin tingginya harga dan rendahnya kualitas produk kayu. Kebutuhan material kayu ini akan terus berlanjut, sehingga diperlukan suatu alternatif atau pengganti kayu seperti bambu laminasi. Mengingat bambu sangat rentan terhadap serangan kumbang bubuk, dalam proses pembuatan laminasi bambu harus dilakukan pengawetan. Bahan pengawet kimia yang digunakan dalam proses industri memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu alternatif bahan pengawet yang ramah terhadap makhluk hidup dan lingkungan adalah ekstrak tembakau. Konsentrasi yang palin efektif dari ekstrak tembakau dan pengaruhnya terhadap bahan perekat belum banyak diketahui.Dalam rangka penggunaan bahan pengawet yang ramah lingkungan, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak tembakau (nicotina tabacum) terhadap sifat dan perilaku mekanik laminasi bambu petung (Dendrocalamus Sp). Serbuk tembakau yang telah dikeringkan, dicampur dengan air dengan variasi konsentrasi : 100, 125, 150 dan 175 gram/liter. Bilah bambu diawetkan dengan cara perebusan dalam larutan yang berisi ekstrak tembakau tersebut. Sebagai pembanding dilakukan pula pengawetan bambu dengan bahan pengawet boraks 5% dan perebusan tanpa bahan pengawet. Benda uji bambu tanpa pengawetan dibuat sebagai kontrol. Bambu dikering-anginkan, kemudian dibuat benda uji pendahuluan (uji mekanik dan mortalitas rayap) dan benda uji laminasi (uji mekanik).Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keragaman/variasi perlakuan pengawetan terhadap bambu petung sangat berpengaruh nyata terhadap sifat fisika yaitu kadar air dan kerapatan, beberapa sifat mekanika (tekan serat, tarik // serat, MOR) serta sifat mekanik bambu laminasi (kuat tekan//serat dan MOR). Ekstrak tembakau dengan konsentrasi 150 gram per liter air telah menyebabkan mortalitas rayap kayu kering sebesar 61,33 % dan pengurangan berat 1,87% cekup efektif digunakan sebagai bahan pengawet dibandingkan dengan tiga (3) perlakuan pengawetan ekstrak tembakau lainnya. Ditinjau dari kadar air dan kerapatan, nilai yang dihasilkan oleh pengawetan dengan perebusan tanpa bahan pengawet dan menghasilkan nilai kadar air yang lebih kecil dan kerapatan yang besar dibandingkan perlakuan pengawetan dengan boraks 5%. Ekstrak tembakau dengan konsentrasi 150 gram per liter air menghasilkan sifat mekanik bambu petung dengan nilai kuat tarik//serat tertinggi sebesar 277,95 MPa dan nilai MOR tertinggi sebesar 170,34 MPa. Jika ditinjau dari sifat mekanik balok laminasi yang dipengaruhi oleh variasi pengawetan, nilai tertinggi untuk kuat tekan//serat sebesar 66,09 MPa dan MOR sebesar 127,12 MPa dihasilkan oleh perlakuan pengawetan tembakau dengan konsentrasi 100 gram per liter air.


Collection Location

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

Detail Information
Series Title
-
Call Number
TS 674.3 SET p
Publisher
Yogyakarta : UGM.,
Collation
xiii, 97 hlm; 30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
TS 674.3 SET p
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment