Text
Pedoman bertanam bawang merah
Bawang merah tergolong kedalam genus allium dan merupakan tanaman semusim ( berumur pendek ) yang tumbuh membentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15 – 40 cm.
Bawang merah akan tumbuh baik didaerah beriklim kering dan suhunya cukup panas dengan kelembaban 80% – 90% dengan curah hujan antara 300 – 2.500 mm per tahun, intensitas sinar matahari yang dibutuhkan lebih dari 10 jam sehari, dengan suhu ideal antar 25° - 30° C. Jenis tanah yang baik untuk bertanam tanaman bawang merah adalah tanah liat yang mengandung pasir, keadaan tanah subur, gembur, banyak mengandung humus, sirkulasi udara dan tata air tanah baik
Saat yang baik untuk menanam bawang merah adalah akhir musim hujan atau menjelang akhir musim kemarau.
Pemeliharaan tanaman bawang meliputi pangairan ( dilakukan 1 – 2 kali sehari ), pemberantasan gulma atau tanaman liar ( penyiangan ), penyulaman dan pemupukan.
Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan secara preventif dan kuratif. Hama yang sering menyerang tanaman bawang merah antara lain hama gurem, ulat tanah, ulat daun, siput dan hama kutu pucuk. Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah antara lain penyakit jamur, penyakit layu, penyakit akar, penyakit virus, penyakit bakteri, penyakit bengkak akar dan penyakit bercak ungu.
Bawang merah siap untuk dipanen dengan ciri perubahan daun dan pangkal daun pada ujung umbi atau batang leher umbi. Bila 60% - 70% dari seluruh tanaman daun-daunnya menguning atau mengering dan batang leher umbi terkulai maka bawang merah siap dipanen, atau sebagian besar umbi bawang merah sudah nampak dipermukaan tanah, lapisan umbi penuh berisi dan warnanya sudah mengkilap. Hal ini terjadi biasanya pada umur sekitar 60 – 70 hari. Panen dilakukan sebaiknya ketika cuaca sedang cerah atau pagi hari caranya dengan mencabut secara perlahan jangan sampai ada umbi yang tertinggal dalam tanah.
Perpustakaan P4TK Bidang Pertanian-Cianjur