Text
Untung berlipat budidaya tawes sebagai bahan baku keripik
Buku ini membahas tentang pengelolaan budidaya ikan tawes yang ditujukan sebagai bahan baku keripik dari mulai potensinya sebagai bahan pangan dan perdagangan , pengenalan ikan tawes, metode budi daya , teknik pembenihan, penyediaan pakan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit hingga teknik pengelolaan keripik.
Ikan tawes merupakan komoditas perikanan tawar sumber protein hewani. Walaupun ikan tawes tubuhnya dapat mencapai ukuran besar (2 – 2,5 kg) dan dagingnya enak, tetapi kebanyakan masyarakat kurang bahkan tidak menyukai ikan ini karena dalam dagingnya terdapat duri-duri yang lembut sampai agak kasar sehingga tidak nyaman untuk dikonsumsi.
Cita rasa dan nilai ekonomi ikan tawes yang rendah ini dapat ditingkatkan melalui peningkatan kegunaan bentuk ( form utility ) yaitu dengan cara dibuat keripik, dengan cara ini dipastikan dapat meningkatkan kesukaan masyarakat mengkonsumsi ikan tawes dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomisnya.
Sebagai gambaran harga keripik tawes dipasaran berkisar antara Rp. 14.000 – Rp. 19.000/bungkus (200gr) atau Rp. 70.000 – Rp. 95.000/kg sementara harga ikan segar ukuran 3-5,5cm di tingkat petani Rp. 11.000 - Rp. 12.000/kg dan ditengkulak berkisar Rp. 13.000 – Rp. 15.000/kg.
Pembudidayaan ikan tawes dapat menerapkan metode kolam, keramba atau jala apung. Dalam metode kolam harus dilakukan di lokasi yang dekat dengan sumber air (sungai/saluran irigasi). Benih ikan tawes dapat diperoleh dari hasil tangkapan (sawah, rawa, danau dll) dan pembenihan kolam budidaya.
Hama yang sering menyerang ikan adalah golongan hewan yang biasa memangsa ikan sebagai makanannya seperti katak, ular, ikan buas, burung, berang-berang. Cara mengendalikan hewan-hewan tersebut dengan cara menangkap dengan menggunakan jala
Penyakit yang biasa menyerang ikan adalah bintik putih ( white spot ), trichodiniasis,myxosporeasis, lerneasis/paser, davtylogyriasis dan gyrodactyliasis, coccidiasis, argulosis, columnaris, penyakit merah,mycosislymphocystis, bunga kol, perut kembung.
Untuk mengendalikan penyakit bintik putih misalnya adalah dengan cara memisahkan ikan yang sakit . Pengobatan dilakukan dengan cara merendam ikan tersebut kedalam larutan malachite green dengan dosis 5 ppm selama 30 – 60 menit.
Ikan yang diolah untuk dijadikan keripik adalah ukuran 3-5,5 cm (umur 1,5-2 bulan) cara mnengolahnya adalah bersihkan dan cuci kemudian tiriskan, campur dengan bumbu, taburi tepung aduk-aduk kemudian ayak, goreng sampai warna keciklatan, setelah dingin dikemas dan siap untuk dipasarkan.
Perpustakaan P4TK Bidang Pertanian-Cianjur