Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.246 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

Busana Adat Pengantin Keraton Cirebon Simbol, Makna, Dan Fungsi Suatu Pendekatan Sejarah Kebudayaan"" | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

Busana Adat Pengantin Keraton Cirebon Simbol, Makna, Dan Fungsi Suatu Pendekatan Sejarah Kebudayaan""


AbtraksirnOleh: Heru Erwantoro. dkk.rnBalai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Bandung, 1999rnBusana Adat Pengantin Keraton Cirebon Simbol, Makna, Dan Fungsi (suatu pendekatan Sejarah Kebudayaan)rnV+166 hal rnB.6 KSB. rnrnAbstrak: Mengakhiri abad ke-20, bangsa-bangsa di dunia menyadari bahwa “masalah pengembangan kebudayaan” merupakan tanggung jawab bersama. Rasa tanggung jawab itu disepakati dalam World Conference on Cultural Policies di Mexico City pada tahun 1982. Pembangunan dengan landasan kebudayaan bertujuan membentuk masyarakat Indonesia seutuhnya sengan memiliki jati diri dan kerpribadian bangsa. Penanaman nilai-nilai luhur budaya bangsa merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.rnPenelitian :Busana Adat Pengantin Keraton Cirebon : Simbol, Makna, dan Fungsi ; Suatu pendekatan Sejarah Kebudayaan” dimaksudkan untuk sedapat mungkin menemukan morfologi budaya Keraton Cirebon. rnTulisan yang secara khusus membicarakan tugas sejarah kebudayaan, “The Task of Cultural History”, yang merupakan bagian dari buku Men and Ideas, Huizinga menyatakan bahwa tugas sejarah kebudayaan adalah mencari pola-pola kehidupan, kesenian, dan pemikiran secara bersama-sama. Tugas itu ialah pemahaman secara morfologi dan dekripsi dari kebudayaan secara factual, tidak dalam bentuk yang abstrak, ia menggunakan istilah historical sensation, historical contact, historical imagination, historical vision, dan historical presentment untuk menjelaskan bahwa gambar kebudayaan yang diungkapkan harus actual dan konkret.rnPada tahun 1985, Walikota Kodya Cirebon meresmikan pembakuan busana pengantin Cirebon, yang bersumber pada pengantin Keraton Cirebon. Pengantin Cirebon itu sendiri terdiri atas dua macam, yaitu pengantin kebesaran yang berasal dari Keraton Kanoman dan pengantin kepangeranan yang berasal dari Keraton Kanoman dan pengantin kepangeranan yang berasal dari Keraton Kasepuhan (Wawancara dengan Ingging dan Hesti). Busana adat pengantin Cirebon diciptakan pada masa Sultan Cirebon VIII (Hamzuri,1998/1999: 56).rnPada masyarakat (Kerajaan Islam) Cirebon, dimana Al’Qur’an telah dijadikan paradikma tentu saja berbagai ketentuan yang tercantum dalam ayat-ayat Al’Qur’an di jadikan pedoman dalam berbusana. Untuk itu Keraton Kasepuhan menciptakan kreasi baru yang kemudian dikenal dengan nama busana pengantin Kepangeranan. rnKata Kunci : Sejarah, Sejarah Budaya, Busana Adat, Pengantin ,Keraton-Cirebon.rn


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
B.6 KSB
Publisher
: BKSNT Bandung.,
Collation
lebar 20,5 cm., tinggi 29 cm., 166 hlm., gambar.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
B.6 KSB
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment