Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.352 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

TOLERANSI DALAM KERAGAMAN PADA MASYARAKAT KOTA TANGGERANG PROVINSI BANTEN | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

TOLERANSI DALAM KERAGAMAN PADA MASYARAKAT KOTA TANGGERANG PROVINSI BANTEN


Manusia dengan berbagai suku bangsa, tidak bisa tidak, baik sebagai individual maupun komunal akan berhadapan dengan keanekaragaman itu. Bentuknya dapat berupa suku bangsa (Etnis), budaya, bahasa, agama dan kepercayaan, adat-istiadat dan hal hail yang menjadikan berbeda antara satu dengan lainnya. Dengan kata lain lingkungan manusia sarat dengan perbedaan yang dibingkai dalam keragaman baik budaya maupun agama. Keragaman budaya menyangkut aspek hubungan personal, hubungan sesama manusia, sedangkan keragaman agama menyangkut hubungan personal (individu) dengan sang Penciptanya. Permasalahan yang muncul biasanya bukan pada tataran keragaman, melainkan dalam tataran toleransi. Keragaman adalah sunatullah, tidak dapat dihilangkan apalagi diabaikan. Justru yang mesti dikaji adalah dari segi toleransi. Tujuan penelitian merujuk pada permasalahan utama yaitu membangun persepsi masyarakat atas kesamaan hak dan kewajiban tanpa perbedaan apapun. Secara khusus penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu: 1. Memahami persepsi masyarakat (Tangerang) atas arti dan makna toleransi dalam hubungannya dengan keberagaman budaya. 2. Mengetahui bentuk atau wujud toleransi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan model dan diterapkan di tempat lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Teknik lapangan dalam bentuk pengumpulan data (wawancara mendalam berdasarkan daftar tanyaan yang dibuat untuk itu), diperlukan kerangka penghimpunan data informan yang kemudian dianalisis.Keragaman etnis yang ada di Kota Tangerang, di satu sisi merupakan suatu kekayaan budaya, sedangkan di sisi lain berpotensi munculnya konflik. Namun demikian pada kenyataanya sampai sekarang Kota Tangerang ada dalam kondisi “aman”. Sudah tentu kondisi demikian hanya dapat terwujud manakala antarwarga saling menghormati dan menghargai satu sama satu dan lainnya, alias bertoleransi. Oleh karena adanya toleransi maka kehidupan beragama dan bidang sosial budaya dari masing-masing etnis dapat tumbuh bersama. Toleransi diperlukan untuk menerima perbedaan. Masyarakat Tangerang cukup memahami keragaman etnik dan agama yang harus disikapi dengan rasa toleran dan saling menghargai. Sebagai kota urban dan dekat dengan ibu kota, Tangerang menjadi serbuan berbagai etnik untuk tempat tinggal dan bekerja disana. Etnik Sunda, Betawi, Jawa, Cina dan etnik lain asal luar Pulau Jawa banyak yang tinggal di Tangerang. Dalam menyikapi keberagaman ini, mereka tidak pernah berselisih paham. Permasalahan yang muncul biasanya bukan pada tataran keragaman, melainkan dalam tataran toleransi, karena keragaman adalah sunatullah, tidak dapat dihilangkan apalagi diabaikan. Justru yang harus dikaji adalah dari segi toleransi. Dengan demikian toleransi pada keragaman perlu dibangun agar masyarakat bisa hidup berdampingan secara damai, baik secara individual maupun kelompok. Masyarakat di Tangerang merupakan contoh bagaimana mereka memiliki toleransi pada keragaman terbangun dengan baik pada masyarakat Tangerang perbedaan agama dan etnis memang tidak menjadikan intoleransi, mereka saling menghargai dan menghormati. Salah satu keunikan masyarakat Tangerang adalah Cina (Benteng) dengan masyarakat pribumi memiliki tingkat toleransi tinggi.bentuk toleransi dalam keragaman budaya di Kota tangerang dapat ditelusuri dari beberapa peristiwa budaya, salah satunya adalah Masyarakat Cina Benteng hidup berdampingan dengan masyarakat setempat yakni Sunda, Betawi dan Jawa. Terlihat rukun saling menghormati, bahkan telah terjadi akulturasi kebudayaan seperti gambang kromong, cokek, dan adanya perkawinan campuran antara cina Benteng dengan masyarakat pribumi setempat, sehingga terjadi peranakan yang melahirkan sikap toleransi pada adat kebiasaan budaya masing-masing.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A.49 REL
Publisher
Bandung -Jawa Barat : BPNB Jawa Barat.,
Collation
vi., lebar 20,7cm., tinggi 29,4 cm., gambar, Tabe
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A.49 REL
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2018
Subject(s)
Specific Detail Info
2 eks
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment