Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.183 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

POTENSI BUDAYA DI KOTA CILEGON | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

POTENSI BUDAYA DI KOTA CILEGON


Indonesaia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat majemuk, terdiri atas banyak suku bangsa. Tidak kurang dari 500 suku bangsa yang menjadi penduduk Indonesia, tersebar di seluruh kawasan nusantara. Masing-masing suku bangsa mengembangkan kebudayaanya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kemajemukan masyarakat bangsa Indonesia ini bukan saja dibentuk karena keberagaman etnisnya, melainkan juga perbedaannya dalam latar belakang sejarah, kebudayaan, agama, dan sistem kepercayaan yang dianut, serta lingkungan geografisnya. Dalam hal ini diperlukan adanya penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya yang kegiatannya mendata berbagai informasi tentang potensi budaya yang ada pada setiap suku bangsa yang tersebar di daerah-daerah dalam wilayah kerja BPNB Jawa Barat. Tujan utama dari Penyusunan Dokumentasi Nilai Budaya ini adalah menjaring potensi kebudayaan yang dimiliki setiap suku bangsa di daerah-daerah di wilayah kerja BPNB Jawa Barat. Data ini merupakan data entry yang selanjutnya diformat secara elektronik, agar dapat dengan mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi kebudayaan. Sesuai dengan tujuan dari Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya: Potensi Budaya Kota Cilegon, maka digunakan teknik pengumpulan data dengan menjaring data dan informasi tentang potensi budaya masyarakat kota Cilegon, yang dilacak melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Informan ditentukan secara purposif, yaitu berdasarkan pertimbangan atau penilaian peneliti. Walaupun demikian, penilaian dan pertimbangan atau peneliti tidak lepas dari saran, pengetahuan dan informasi yang diberikan tokoh-tokoh masyarakat, baik tokoh formal maupun tokoh informal. Kota Cilegon dalam pembentukkannya mengalami beberapa masa, yang dimuali dari masa Sultan Ageng Tirtayasa (tahun 1651 – 1672). Pada tahun 1651 Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kerajaan Banten, pada masa itu Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang. Namun sejak masa keemasan Kerajaan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara pualu Jawa dan Sumatera. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon sehingga masyarakat Cilegon sudah menjadi Heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat. Hal yang demikian itu sangat jelas terlihat dari banyaknya unsur budaya yang dari dulu sampai sekarang masih tetap terpelihara dan hidup (eksis). Unsur-unsur budaya itu meliputi cerita rakyat, tabu/pantangan adat, ungkapan tradisional, permainan anak, kesenian, tempat/benda keramat, uapacara, pengobatan tradisional, sistem kekerabatan, kerajinan, dan makanan khas. Tidak hanya itu banyaknya peninggalan sejarah serta tempat-tempat alami dengan pemandangan asri dan sejuk yang berpotensi sebagai objek wisata dapat dipelihara dan dikelola dengan baik menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang banyak disukai pengunjung, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Dari aneka bentuk budaya yang terpelihara dan berkembang menunjukkan bahwa masyarakat Kota Cilegon memiliki daya adaptif dan kreativitas yang tinggi serta memiliki karakteristik yang khas.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A. 09 POT
Publisher
Bandung -Jawa Barat : BPNB Ygyakarta.,
Collation
x, foto, peta, lebar 28 cm, tinggi 29,5 cm, 181 hl
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A. 09 POT
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2018
Subject(s)
Specific Detail Info
2 eks
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment