Text
POTENSI BUDAYA KOTA JAKARTA SELATAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat majemuk, terdiri atas banyak suku bangsa. Tidak kurang dari 500 suku bangsa yang menjadi penduduk Indonesia, tersebar di seluruh kawasan Nusantara. Masing-masing suku bangsa mengembangkan kebudayaannya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kemajemukan masyarakat bangsa Indonesia ini bukan saja dibentuk karena keberagaman etnisnya, melainkan juga perbedaannya dalam latar belakang sejarah, kebudayaan, agama, dan sistem kepercayaan yang dianut, serta lingkungan geografisnya. Dalam hal ini diperlukan adanya Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya yang kegiatannya mendata berbagai informasi tentang potensi budaya yang ada pada setiap suku bangsa yang tersebar di daerah-daerah dalam wilayah kerja BPNB Jawa Barat. Tujuan utama dari Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya ini adalah menjaring potensi kebudayaan yang dimiliki setiap sukubangsa di daerah-daerah di wilayah kerja BPNB Jawa Barat. Data ini merupakan entry data yang selanjutnya diformat secara elektronik, agar dapat dengan mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi kebudyaan. Teknik pengumpulan data dengan menjaring data dan informasi tentang potensi budaya masyarakat kota Jakarta Selatan, yang dilacak melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Informan ditentukan secara purposif, yaitu berdasarkan pertimbangan atau penilaian peneliti. Walaupun demikian, penilaian dan pertimbangan peneliti tidak lepas dari saran, pengetahuan, dan informasi yang diberikan tokoh-tokoh masayarakat, baik tokoh formal maupun tokoh informal. Ada beberpa hal yang positif yang dimiliki masyarakat Betawi antara lain, jiwa sosial mereka tergolong sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius atau fanatik. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua (terutama yang beragama Islam) kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai plurasisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta. Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, studi literatur, dan wawancara dengan informan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masyarakat Kota Jakarta Selatan sebagai tipikal khas kota metropolitan merupakan melting pot (panci peleburan) berbagai etnis dengan latar budaya yang berbeda-beda. 2. Meski budaya baru terus berdatangan, namun budaya Betawi yang lebih dahulu tumbuh dan berkembang tetap dihayati oleh masyarakat pendukungnya. Hal tersebut terekpresikan dalam kehidupan masyarakat pada berbagai aspeknya. Unsur-unsur kebudayaan, seperti upacara tradisional, kesenian, makanan, maupun sistem kekerabatan masih hidup dalam keseharian masyarakat. 3. Deru Modernisasi tidak dengan serta merta memudarkan budaya Betawi. Dengan kreativitas dan semangat inklusif, masyarakat Betawi mampu merevitalisasikan budaya mereka dalam suasana kemodernan. Melestarikan tradisi dengan cara yang tidak tradisional.4. Pelestarian Kebudayaan agaknya menjadi perhatian yang penting dari stakeholders kebudayaan di wilayah Jakarta Selatan. Penyiapan Infrastruktur dilakukan seacra sistematis dan lintas sektoral.
Perpustakaan BPNB Jawa Barat