Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.494 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

INVENTARISASI KARYA BUDAYA DI KABUPATEN SUMEDANG | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

INVENTARISASI KARYA BUDAYA DI KABUPATEN SUMEDANG


Kesenian daerah merupakan bentuk kreativitas manusia dalam mencari jati diri yang dituangkan dalam bentuk seni. Seni itu sendiri merupakan bentuk keahlian atau keterampilan manusia untuk mengekpresikan dan menciptakan hal-hal yang indah serta bernilai bagi kehidupan baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat umum. Aristoteles melihat indah dalam kesenian itu adalah suatu perwujudan daya cipta manusia yang spesifik. Fungsinya yaitu untuk mengidealisasikan dan menguniversalkan kebenaran, sehingga kebenaran itu menghibur, meriangkan hati, dan mencamkan cita-cita mulia lebih dalam daripada keyakinan rasional belaka (Purnama, 2009: 28). Dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya tradisional serta menjaga keberlasungan seni tradisi, perlu adanya penanganan secara serius baik dari instansi terkait maupun dari seluruh lapisan masyarakat, organisasi atau yayasan yang bergerak dalam bidang seni budaya. Apabila tidak secepatnya ditangani secara dini tida menutup kemungkinan kesenian daerah akan punah dengan sendirinya. Hal ini berarti generasi penerus tidak mempunyai jati diri yang telah diwariskan oleh pendahulunya. Sehubungan dengan itu, Balai Pelestarian Nilai Budaya melakukan Inventarisasi dan Dokumentasi Karya Budaya Indonesia dalam bentuk pencatatan Warisan Budaya yang ada di Kabupaten Sumedang Khususnya Kesenia Tradisional. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menjaring data/informasi mengenai karya budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa di daerah-daerah di wilayah kerja BPNB Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Sumedang. Kegiatan ini menggunakan 3 tahapan kerja yaitu wawancara, studi pustaka, dan pendokumentasian. Cikal bakal Kabupaten Sumedang dimulai pada tahun 678 ketika Prabu Guru Aji Putih mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Tembong Agung. Lokasi bekas kerajaan ini sekarang berada di Desa Citembong Girang Kecamatan Ganeas. Kerajaan ini kemudian dipindahkan ke Kampung Muhara Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja. Sekarang bekas kerajaan ini telah berada di dasr waduk yang luas dan dalam di Darmaraja Sumedang. Tahun 721 Tajimalela Putra dan Guru Aji Putih merubah nama Tembong Agung menjadi Sumedang Larang dengan ibukota bernama Kutamaya. Perjalanan panjang Sumedang Larang di Kutamaya berakhir setelah Prabu Geusan Ulun yang bernama asli Pangeran Angkawijaya atau Pangeran Kusumadinata II, menjadi raja Sumedang Larang ke-9 sejak 1578 hingga 1610. Pada saat penobatan geusan ulun 22 april 1578, dia juga menerima pusaka Pajajaran dan alas prabon sehingga Geusan Ulun bukan hanya menjadi raja Sumedang Larang tetapi juga adalah Raja Pajajaran, sekalipun pada waktu itu dikiaskan bahwa Pajajaran sudah tidak eksis lagi. Peristiwa penyerahan pusaka Kerajaan Pajajaran inilah yang dipilih Kabupaten Sumedang sebagai hari lahirnya. Jika diperhatikan kesenian tradisional di Kabupaten Sumedang semuanya berdasarkan alam pertanian, sehingga Dewi Sri sebagai Dewi Padi mendapat tempat tersendiri. Diterimanya agama Islam juga turut mempengaruhi aktivitas berkesenian sebagaimana daerah lainnya memang ada kesenian tradisional yang tidak sanggup bersaing dengan kesenian modern sehingga perkembangannya stagnan dan nyaris punah. Adapun Karya Budaya Tradisional Kabupaten Sumedang diantaranya: Seni Bangreng, Seni Gembyung, Kuda Renggong, Ketuk Tilu Cikeruhan atau Tari Cikeruhan, Tari Gotong Domba, Reak Kreasi, Tarawangsa, Rengkong, Tayuban, Angklung Jenglung, Songah, Umbul, Celempung, Calung, Goong Renteng, Seni Kromong Eyang Jangel, Reog, Samroh, Tanji, Adu Domba atau Katangkasna Domba. Hasil dari pencatatan ternyata seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sumedang memiliki kesenian tradisional baik yang umum maupun yang khas. Beberapa kesenian yang umum misalnya marawis, tarawangsa, silat, dan sebagainya dapat ditemukan di setiap kecamatan. Sedangkan yang khas seperti seni Gotong Domba hanya ada di wilayah Kecamatan Jatinangor.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A. 75 WBTB
Publisher
Bandung -Jawa Barat : BPNB Jawa Barat.,
Collation
v, foto, Form. WBTB, lebar 28 cm, tinggi 29,5 cm,
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A. 75 WBTB
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2018
Subject(s)
Specific Detail Info
2 eks
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment