Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.211 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

INVENTARISASI TOKOH SEJARAH DAN BUDAYA (ITSB) DI KABUPATEN MAJALENGKA | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

INVENTARISASI TOKOH SEJARAH DAN BUDAYA (ITSB) DI KABUPATEN MAJALENGKA


Tokoh adalah seseorang yang berkiprah sesuai keahliannya, atas jasa-jasanya dalam memajukan daerahnya. Ia dapat diakui masyarakat atas jasa-jasanya tersebut baik dalam ikut berpartisipasi dalam membela kepentingan negara maupun mereka yang dapat memajukan daerah sendiri. Orang yang dapat dikatagorikan sebagai tokoh bukan hanya mereka yang bergerak di bidang politik atau sejarah, melainkan juga mereka yang bergerak di bidang budaya. Dari batasan itu, dapat disimpulkan bahwa seorang tokoh harus mencerminkan empat indikator, yaitu: 1. Berhasil dibidangnya. 2. Mempunyai karya-karya monumental. 3. Mempunyai pengaruh pada masyarakat. 4. Ketokohan diakui secara mutawir. Artinya, dengan segala kelebihan dan kekurangan tokoh, sebagian besar warga masyarakat memberikan apresiasi positif dan mengidolakannya sebagai orang yang pantas menjadi tokoh atau ditokohkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan sesuai dengan bidangnya. Melalui studi tokoh telah jelas apa yang dapat dijadikan kriteria di dalam menyeleksi seseorang untuk dijadikan obyek studi mengenai ketokohannya. Tujuan inventarisasi mengenai tokoh sejarah dan budaya: 1. Memperoleh informasi secara faktual tentang tokoh yang akan ditulis. 2. Menjadikan tokoh tersebut sebagai salah seorang yang patut diteladani. 3. Sebagai bentuk pengakuan terhadap tokoh tersebut. Inventarisasi dibatasi pada tokoh sejarah dan budaya yang berkontribusi dalam perkembangan sejarah dan budaya di Kabupaten Majalengka. Adapun unsur yang menjadi kategori tokoh tersebut adalah beragam; yakni, mulai dari tokoh politik, sejarah, budaya, agama, dan sebagainya. Adapun unsur yang menjadi sasasrannya, meliputi: nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, kontribusi dalam bidang sejarah atau budaya, dan penghargaan yang pernah diperoleh. Sekilas Sejarah Majalengka, pada zaman kerajaan Hindu sampai dengan abad XV di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan: (1) Kerajaan Talaga dipegang oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung (2). Kerajaan Rajagalung dipegang oleh Prabu Cakraningrat (3). Kerajaan Sindangkasih, rajanya adalah seorang putri bernama Nyi Rambutkasih. Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Adapun tokoh sejarah dan budaya di Kabupaten Majalengka, diantaranya tokoh Budaya: 1). Casman Sudaryat adalah seorang dalang wayang golek dari desa Balida Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. 2). Rukmin adalah salah seorang seniman Seni Gaok, yang sekarang merupakan juru Gaok terakhir di Kabupaten Majalengka. 3). Sukarta adalah seorang penari topeng yang juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit. Berbicara mengenai kesenian tradisional yang ada di Majalengka, tidak bisa lepas dengan beberapa tokoh seni yang membawakan kesenian tersebut, yang ikut berjasa dalam melestarikan kesenian yang ada dan hampir punah. Diantara tokoh kesenian tradisional di Kabupaten Majalengka yang masih ada, Yakni: Bah Rukmin, Bah Karta. Mereka patut disebut tokoh seni budaya atau Maestro dibidangnya. Tokoh Sejarah: 1). K.H. Abdul Halim dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan ulama besar, serta tokoh pembaharuan di Indonesia, khususnya dibidang pendidikan dan kemasyarakatan. 2). Ki Bagus Rangin, Ia putra Sentayem (Buyut Teyom), cucu buyut waridah, keturunan Embah Buyut Sambeng. Setiap Daerah tidak lepas dari perjuangan dari para tokohnya, tidak lepas dari kiprah para tokoh sejarah yang ikut membela Negara di daerahnya dalam melawan penjaja pada waktu itu. Para pembela negaratersebut patut mendapat penghargaan, yaitu sebagai maestro di bidangnya dan pahlawan di daerahnya, dan diakui oleh Negara. Pahlawan itu sendiri memiliki arti seseorang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani, perkasa, rela berkorban, dan ksatria.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A. 17 ITSB
Publisher
Bandung -Jawa Barat : BPNB Jawa Barat.,
Collation
v, peta, foto, tabel, lebar 28 cm, tinggi 29,5 cm,
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A. 17 ITSB
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2018
Subject(s)
Specific Detail Info
2 eks
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment