Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.211 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

KAJIAN NILAI FILOSOFIS DAN MAKNA SIMBOLIK GOONGRENTENG DI KABUPATEN SUMEDANG | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

KAJIAN NILAI FILOSOFIS DAN MAKNA SIMBOLIK GOONGRENTENG DI KABUPATEN SUMEDANG


Kesenian Goong renteng di Kabupaten Sumedang ini, berada di bawah naungan grup kesenian Pusaka Langgeng pimpinan Bapak Soma. Kesenian Goongrenteng memiliki alat musik yang sangat tradisional dan masih dianggap buhun, hal ini disebabkan alat musiknya masih merupakan warisan nenek moyang yang selalu dijaga kelestariannya hingga saat ini. Goongrenteng adalah salah satu jenis gamelan khas masyarakat Sunda yang sudah berusia cukup tua. Paling tidak, goongrenteng sudah dikenal sejak abad ke-16 dan tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat. Istilah goongrenteng merupakan perpaduan dari kata Goong dan Renteng. Kata goong merupakan istilah kuno dari bahasa Sunda yang berarti gamelan, sedangkan kata renteng berkaitan dengan penempatan pencon-pencon kolenang atau bonang yang diletakan secara berderet atau ngarenteng (dalam bahasa sunda). Jadi secara harfiah goongrenteng adalah goong yang diletakan atau disusun secara berderet. Kesenia goongrenteng yang ada di Kabupaten Sumedang ini sebetulnya juga dapat ditemukan di berbagai tempat di Jawa Barat, namun dengan nama yang berbeda-beda. Misalnya di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang dikenal dengan Koromong. Goongrenteng peninggalan Pangeran Kornel ini memiliki filosofi yang cukup dalam, sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak Soma. Alat musik goongrenteng ini terdiri dari 5 jenis alat musik yaitu kendang, Ketuk kecrek, bonang dan goong itu sendiri. Bilangan 5 dalam hal ini mengandung pengertian di filosofi yang dikaitkan dengan nilai-nilai Islami. Terdapat juga dua pasang kecrek yang berbunyi cek cok cek cok yang berarti ribut. Harus bisa membawa diri dengan baik. Begitu pula dengan kendang diibaratkan penanda waktu atau jam. Dengan kata lain goong renteng ini merupakan sebuah simbol yang menghubungkan agama, rakyat dan pemimpin yang fungsinya mengayomi. Goongrenteng juga menyelaraskan pakem-pakem keislaman dalam seninya, sehingga dalam kesenian ini tidak ditemukan tarian-tarian yang sifatnya menghibur, namun hanya berupa instrumen saja yang dimainkan. Tujuan kajian ini diharapkan mampu membuka cakrawala ilmu pengetahuan mengenai makna simbolik dan nilai filosofis kesenian goong renteng. Metode penelitian yang dipergunakan dalam kajian goong rentenng ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data digunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang terdiri atas pengamatan, wawancara, dan studi kepustakaan. Kabupaten Sumedang secara budaya termasuk wilayah Priangan. Dengan demikian budaya yang mewarnai kehidupan masyarakatnya adalah budaya Sunda. Budaya yang paling mencolok adalah dalam hal bahasa, yakni bahasa Sunda. Sebabnya bahasa Sunda dipergunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari, khususnya antar penduduk pribumi. Dalam menggali makna simbolik dan nilai filosofis dari goongrenteng harus melihat goong renteng secara keseluruhan. Mulai dari sesaji yang disediakan; pakaian yang dikenakan oleh para nayaga atau penabuh gamelan; peralatan atau waditragoong renteng; urutan pementasan goong renteng, sampai dengan hal-hal lain yang berkaitan dengan goongrenteng. Fungsi goong renteng dimana pada awalnya goongrenteng yaitu sebagai sarana upacara ritual khususnya dalam upacara Maulid Nabi Muhamad SAW. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman bahwa fungsi goongrenteng tidak hanya sebagai sarana ritual akan tetapi bertambah sebagai sarana hiburan. Hal ini terbukti dengan adanya pementasan kesenian goong renteng di acara-acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan lain-lain. Hal ini sangat berpengaruh pada makna simbolik dan nilai filosofinya yang selalu mengaitkan dengan tata kehidupan berdasarkan ajaran agama Islam.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A. 51 KES
Publisher
Bandung -Jawa Barat : BPNB Jawa Barat.,
Collation
foto, peta, lebar 28 cm, tinggi 29,5 cm, 81 hlm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A. 51 KES
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2018
Subject(s)
Specific Detail Info
2 eks
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment