Text
Tari Gending Sriwijaya
Setidaknya, sejak Betenburg menemukan prasasti “kedukan bukit” yang menceritakan keberadaan Sriwijaya pada tanggal 29 November 1920, kata Sriwijaya menjadi idola, dan diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota, nama organisasi, nama perusahaan, dan lainnya sebagainya. Beberapa nama yang mengunakan “Sriwijaya” antara lain: Universitas Sriwijaya yang didirikan pada tahun 1960, Kodam Sriwijaya, PT Pupuk Sriwijaya, Stadion Gelora Sriwijaya, dan Sriwijaya Football Club (SFC) . tetapi sebelum yang lain mengunakan “Sriwijaya” teristimewa pada tahun 1336, seorang seniman Palembang, bernama Dahlan Muhibat, telah menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Sriwijaya Jaya”. Kemudian di tahun 1945 berubah judul menjadi “Gending Sriwijaya” yang berfungsi sebagai pengiring tari gending sriwijaya. Proses penciptaan lagu dan tari sambut ini cukup unik. Sebab, yang meminta adanya penyambutan yang diiringi satu lagu yang mengambarkan “Kebesaran bangsa Indonesia” adalah pemerntah Jepang (1942-1945) yang pada waktu itu mengaku sebagai pelindung Asia. Tetapi Jepang jugalah yang menjanjikan kemerdekaan bagi bagi bangsa Indonesia.
Buku ini mendeskribsikan sejarah, ragam gerak, kostum, dan property yang mendukung pertunjukan tari, ternyata menyimpan kearifan lokal yang memadukan pertunjukan tari, ternyata menyimpan kearifan lokal yang memadukan unsure sejarah dan identitas Batang Hari Sembilan yang dapat menguatkan jati diri bangsa.
Perpustakaan BPNB Sumatera Barat