BUKU
Studi Deformasi Horizontal Candi Borobudur Dengan Metode Jaring Segitiga
Pasca Pemugaran Candi Borobudur oleh Prof. Dr. Soekmono (1975-1983) diperkirakan masih ada fenomena settlement maupun gerak geser tubuh candi. Oleh karena itu pengamatan morpholopis bentuk candi secara berkala harus dilaksanakan, dengan demikian gejala deformasi dapat diketahi lebih dini. Di dalam geodetik survei dikenal beberapa metode pengukuran untuk membuat kerangka kontrol jaringan horizontal, sementara yang telah dilakukan adalah metode poligon dengan akurasi kurang lebih 20 mm. Menurut Ir. Wiratman diperkirakan dalam jangka waktu 20 tahun candi akan mengalami kemelesakan sebesar 4,27 cm, sehingga ketelitian kurang lebih 20 mm tersebut dirasa terlalu kasar/besar. Metode jaring segitiga memuat banyak parameter untuk mengoreksi hasil pembacaan alat ukur, sehingga hasilnya diharapkan lebih teliti dari pada jaring poligon
Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur