Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.211 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

Konservasi Tinggalan Megalitik di Lore Sulawesi Tengah | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

LAPORAN STUDI

Konservasi Tinggalan Megalitik di Lore Sulawesi Tengah


Tinggalan megalitik adalah tinggalan yang berasal dari jaman prasejarah berupa batu-batu besar. Salah satu tinggalan megalitik terbaik di Indonesia berada di Situs Pokekea, Lore, Sulawesi Tengah. Tinggalan megalitik tersebut berupa patung manusia, kalamba, tutuna (tutup kalamba) dan batu dakon. Kondisi tinggalan megalitik tersebut saat ini mengalami proses kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu Balai Konservasi Borobudur melakukan kajian konservasi untuk menentukan metode dan teknik konservasi tinggalan megalitik di Situs Pokekea yang tepat, sehingga dapat diterima dari sisi teknis-arkeologis. Metode penelitian dalam kajian ini adalah studi referensi, survai lapangan serta analisis laboratorium.
Hasil survai lapangan menunjukkan kondisi lingkungan di Situs Pokekea berupa lembah padang ilalang yang memiliki iklim mikro yang sangat fluktuatif. Posisi 24 artefak yang diobservasi menunjukkan 18 buah artefak berada posisi berdiri di permukaan tanah, dan terbenam sebagian dalam tanah, serta enam artefak lainnya yang diobservasi berada pada posisi miring atau tidur. Jenis kerusakan dan pelapukan yang dijumpai pada artefak-artefak tinggalan megalitik di Situs di Situs Pokekea berupa endapan atau kerak yang berwarna merah, pengelupasan (scalling), retak, pecah, batu yang rapuh dan batu yang ditumbuhi jasad algae, lichen dan moss. Hasil analisis petrografi menunjukkan jenis batuan tinggalan megalitik berupa biotite granite, dengan komposisi mineral terdiri dari feldspar (plagioklas dan K-feldspar), kuarsa, biotit, dan mineral opak. Hasil analisis fisik menunjukkan terdapat jenis batu biotit granit yang masih bagus, dan terdapat jenis batu biotit granit yang telah lapuk. Proses kerusakan dan pelapukan tinggalan megalitik di Situs Pokekea disebabkan oleh sifat batu granit sendiri, keberadaan air, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang tinggi. Usaha untuk menangani kerusakan dan pelapukan pada tinggalan megalitik di Situs Pokekea dapat menggunakan metode konservasi yang bersifat preventive dan active conservation.
Saran yang dalam kajian ini adalah perlu dilakukan kajian lanjutan antara lain : penelitian arkeologi untuk mengembalikan kalamba pada posisi semula dan pemasangan tuntuna dengan pasangan kalambanya, kajian untuk menentukan jenis tumbuhan yang tepat untuk menjaga iklim mikro supaya stabil, kajian untuk menentukan metode konsolidasi batu kalamba menggunakan bahan konsolidan berbahan dasar etil silica dan lithium cilica, kajian untuk menentukan diameter fiber, komposisi filler atau mortar, kajian untuk menentukan metode yang tepat untuk penanganan pengelupasan, dan kajian konservasi untuk menentukan bahan herbisida yang tepat untuk mencegah kerusakan dan pelapukan lebih lanjut adalah penghilangan air dengan membuang air pada lubang kalamba secara rutin setelah hujan, dan menutup kalamba dengan tutuna jika memungkinkan dari tinjauan arkeologi. Sementara itu tindakan konservasi dapat dilakukan adalah penanganan retak makro dan mikro, batu yang rapuh, dan pertumbuhan organisme. Pencegahan pertumbuhan organisme untuk sementara waktu dapat digunakan bahan biocide berbahan dasar lithium bromasil. Semua tindakan konservasi yang akan dilaksanakan harus didahului penelitian konservasi terlebih dahulu.


Collection Location

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

Detail Information
Series Title
-
Call Number
LS 930.1 SWA k
Publisher
magelang : Balai Konservasi Borobudur.,
Collation
xi, 75 hlm; 30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
LS 930.1 SWA k
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment