SKRIPSI
Konservasi tali ijuk jenuh air (waterlogged) dari perahu kuna punjulharjo rembang menggunakan keratin hasil isolasi bulu ayam
Perahu punjulharjo merupakan penemuan perahu yang sudah tua (7-8 M) dengan kondisi relatif lengkap. Perahu Punjulharjo dibuat dengan teknik papan ikut dan kuping ikat, sebuah tradisi pembuatan perahu nusantara. Bahan yang digunakan untuk mengikat adalah tali ijuk. Tahapan penelitian yang dilakukan : preparasi sampel, isolasi keratin bulu ayam, analisis keratin menggunakan FTIR, impregnasi sampel menggunakan PEG 400 dengan variasi konsentrasi (20%, 40% dan 60%), impregnasi menggunakan keratin dengan variasi konsentrasi (5%, 10%, 15% dan 20%), uji mekanik menggunakan mesin uji tarik, dan analisis menggunakan SEM. Hasil isolasi keratin bulu ayam diperoleh rendemen sebesar 53,783% dan analisis menggunakan FTIR menunjukkan karakteristik daerah serapan untuk ikatan peptida (-CONH-) yang merupakan ciri khas keratin. Kadar air yang diperoleh pada keratin adalah 25,5040% sedangkan kadar air pada PEG adalah 22,2073%. Impregnasi menggunakan keratin menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan PEG, hal ini dilihat dari hasil tegangan listrik dan analisis SEM pada tali ijuk. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan konsolidan maka semakin tinggi pula tegangan tarik yang dihasilkan. Hasil tegangan tarik tali ijuk menggunakan keratin konsentrasi 5% dan 20% setara dengan PEG 20% dan 40% yaitu 5,156 Mpa: 38,183 Mpa serta 4,807 Mpa: 35.156 Mpa. Hasil analisis menggunakan SEM menunjukkan bahwa keratin bulu ayam telah dapat mengisi kotak ke dalam pori-pori secara sempurna sedangkan pada sampel yang dikonsolidasi menggunakan PEG masih terdapat pori-pori yang berlubang
Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur