SKRIPSI
Konservasi kayu jenuh air (waterlogged wood) dari pasak perahu kuna punjulharjo rembang menggunakan hidrolisat keratin hasil isolasi bulu ayam
Konservasi peninggalan bawah air adalah salah satu kegiatan sangat penting untuk menjaga peninggalan sejarah di Nusantara. Dalam penelitian ini dilakukan : isolasi keratin dari bulu ayam, analisis keratin menggunakan FTIR, identifikasi kayu jenuh air, impregnasi kayu jenuh air menggunakan FTIR, identifikasi kayu jenuh air, impregnasi kayu jenuh air menggunakan PEG (Polietilen Glikol) 400 dengan variasi konsentrasi (20%, 40%, dan 60%), impregnasi kayu jenih air menggunakan keratin dengan variasi konsentrasi (5%, 10%, 15% dan 20%), uji stabilitas dimensi, analisis jaringan pada sampel menggunakan mikroskop, uji kuat tekan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dan uji kekerasan sampel menggunakan alat hardnest test. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sampel diketahui merupakan kayu jenis ulin (Eusideroxylon Zwageri T.). Hasil isolasi keratin dari bulu ayam diperoleh persentase randemen sebesar 53,783% dan setelah dianalisis menggunakan FTIR menunjukkan bahwa hidrolisat yang diperoleh mengandung keratin. Pada proses ipregnasi kenaikan konsentrasi bahan impregnan menghasilkan penurunan kadar air pada sampel. Hasil pengamatan sampel menggunakan mikroskop menunjukkan bahwa PEG 400 dan keratin dapat digunakan sebagai bahan impregnan dilihat dari pori-pori kayu yang terisi bahan impregnan sedangkan pada sampel yang tidak diberi perlakuan terlihat kosong. Impregnasi menggunakan keratin menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan PEG 400 dilihat dari hasil kekerasan sampel menggunakan hardnest test. Kekerasan sampel hasil impregnasi PEG 400 konsentrasi 20%, 40%, dan 60% berturut-turut adalah : 274,85 HL, 424,7 HL, dan 426 HL sedangkan impregnasi menggunakan keratin konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% adalah 252,31 HL, 315 HL, 356 HL, dan 398,4 HL.
Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur