Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.190 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

Dampak Bencana Alam Pada Sektor Pariwisata di Situs Warisan Budaya Dunia | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

LAPORAN STUDI

Dampak Bencana Alam Pada Sektor Pariwisata di Situs Warisan Budaya Dunia


Negeri kita kaya akan sumber budaya, diantaranya benda-benda cagar alam budaya, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dan menjadi "tambang emas" pariwisata. Benda-benda hasil karya nenek moyang kita tersebut telah diakui sebagai warisan budaya dunia seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Situs Sangiran. Namun posisi geologisnya yang labil, bumi pertiwi rentan terhadap bencana alam.

Bertubi-tubi negeri kita diterpa bencana baik yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kebakaran hutan, pesawat jatuh, peledakan bom, maupun oleh alam seperti banjir, erupsi gunung berapi, gempa, tsunami sampai semburan lumpur panas. Gempa bumi 27 Mei 2006 dan erupsi Gunung Merapi, meluluhlantahkanbenda cagar budaya di situs warisan budaya dunia seperti di Kompleks Candi Prambanan dan candi-candi di sekitarnya, seperti : Candi Plaosan, Ratu Boko, Candi Sewu dan Candi Ijo. Begitu pula dengan BCB dari masa yang lebih muda seperti : Kraton Yogyakarta, Kotagede, dan Tamansari.

Pada Kompleks Candi Prambanan, 3 candi utama yakni Brahma, Siwa, dan Wisnu semuanya rusak, termasuk candi pendamping, yaitu Angsa, Nandi dan Garuda. Tetapi yang paling parah kerusakannya adalah Candi Brahma, mahkota kemuncaknya runtuh, teras pintu masuk ke ruang candi ambrol menutupi pintu candi. Candi Syiwa yang bangunannya paling besar, retak di berbagai tempat bahkan tubuh bagian tengah Candi Syiwa bergeser beberapa centimeter. Begitu pula Candi Angsa, Nandi dan Garuda, bagian puncaknya miring dan terancam jatuh. Batu-batu dari reruntuhan candi berserakan di pelataran. Gapura halaman satu sisi barat, gapura halaman tiga sisi selatan mengalami kerusakan berat. Candi Borobudur dan Situs Sangiran selamat dari bencana tersebut, hannya saja Candi Borobudur sempat terkena hujan abu saat erupsi Merapi.

Merosotnya wisatawan tersebut membawa dampak yang cukup besar pada komponen-komponen pariwisata, diantaranya komponen ekonomi seperti menurunnya pendapatan serta kesejahteraan, pengelola (PT. Taman Wisata), masyarakat sekitar situs warisan budaya dunia yang berprofesi sebagai guide, juru potret, tukang parkir, pedagang cinderamata, warung makan, penginapan, pedagang asongan, dan lain sebagainya. Dampak sosial berupa timbulnya rasa solidaritas terhadap sesama pelaku pariwisata (dampak positif) dan dampak negatif dampak psikologis (trauma) bagi para wisatawan maupun pelaku pariwisata di situs warisan budaya dunia serta kemungkinan meningkatnya kriminalitas karena tekanan ekonomi di sekitarnya (dampak negatif). Dampak budaya seperti rusak dan musnahnya benda cagar budaya yang berguna bagi ilmu pengetahuan, arkeologi, sejarah dan budaya bangsa kita.


Collection Location

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

Detail Information
Series Title
-
Call Number
LS 910.2 WAH d
Publisher
magelang : Balai Konservasi Peninggalan Borobudur.,
Collation
ii, 53 hlm; 29 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
910.2
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment