LAPORAN STUDI
Laporan Hasil Observasi Pelaksanaan Pemugaran Kompleks Candi Gumpung dan Tinggi serta Pengamatan Teknis Candi Astano dalam rangka Pemugarannya
Sehubungan dengan rencana peresmian selesainya pemugaran kompleks percandian Gumpung dan Tinggi pada akhir tahun anggaran 1986/1987, maka beberapa pekerjaan teknis yang harus diselesaikan perlu diperhatikan sebagaimana mestinya. Terutama penyelesaian candi induk harus benar-benar tuntas, sesuai dengan rencana sebelumnya serta rekomendasi yang diberikan. Sarana penunjang seperti saluran air dan jalan setapak juga perlu dikerjakan. Saluran air diperlukan untuk menunjang upaya pelestarian bangunan, sementara jalan setapak untuk menunjang pemanfaatannya bagi pariwisata. Namun demikian semua pekerjaan tersebut harus tetap dilakukan sesuai dengan prinsip pemugaran khususnya dan arkeologi pada umumnya.Perencanaan teknis konservasi dalam rangka pemugaran candi Astano yang disajikan dalam laporan ini sudah diusahakan secara terpadu ditinjau dari segi arkeologis dan teknis pemugaran. Namun demikian perencanaan tersebut masih bersifat umum dan dapat dikembangkan setelah beberapa kegiatan persiapan dilakukan. Berdasarkan perhitungan selama ini jangka waktu pemugaran yang direncanakan adalah tiga tahun dan anggaran yang diperkirakan cukup memadai. Oleh karenanya disarankan untuk meningkatkan metode kerjanya dengan registrasi, agar hasil yang diperoleh secara teknis maupun arkeologis lebih sempurna.Dalam hubungannya dengan penemuan situs-situs lain seperti Kemingkin Dalam maupun pemugaran dan pemeliharaan situs Muara Jambi, perlu kiranya dilaksanakan studi rancangan induk (master plan) situs-situs di daerah ini oleh Pusat. Hal ini sangat penting untuk mengetahui kaitan antara situs-situs tersebut dan upaya pelestariannya secara keseluruhan. Lebih-lebih dengan adanya peningkatan kegiatan pembangunan fisik oleh masyarakat seperti pendirian pabrik pembuatan triplek di daerah Kemingking Dalam dan rencana pembuatan pelabuhan di sekitar Muara Jambi, studi tersebut menjadi sangat urgen agar laju pembangunan masyarakat tidak menunggu situs-situs tersebut.
Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur