Text
Tokoh Pemikir Paham kebangsaan : H. Agus Salim dan Muhammad Husni Thamrin
Awal abad 20 adalah sebagai tolak ukur dari gerakan pembaharuan Islam di Indonesia, terutama di bidang politik. Dua macam gerakan ini, masing-masing dari gerakan pembaharuan yang berlandasan agama diwakili oleh Haji Agus Salim dan gerakan untuk menghadapi nilai-nilai barat dengan jalan kooperasi yang dilakukan oleh Muhammad Husni Thamrin melalui Gemeentered dan Volksraad. Sebagai tokoh dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia, Haji Agus Salim berupaya mewujudkan cita-cita politiknya, sekaligus berkaitan dengan agama yang dijadikan sebagai sumber inspirasi gerakannya. Agus Salim pernah sebagai guru, wartawan, tokoh pergerakan, dan sebagainya yang digeluti semasa hidupnya dalam tiga periode (penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan diakhiri masa kemerdekaan bangsa Indonesia). Di bidang pendidikan, pemikirannya berada diantara modern dan pola pesantren. Tetapi segi semangat dan jiwa serta cara pendidikan yang diterapkan banyak kesamaannya dengan pola pesantren. Keterlibatan M. Husni Thamrin di dalam Volksraad tampak lebih dipengaruhi oleh proses perjalanan karirnya yang dialami sebelumnya. Awalnya ia bekerja pada lingkungan pemerintahan. Sosialisasi politik yang demikian rupa-rupanya telah menjadikan keyakinan pada dirinya untuk memilih jalan kooperasi dengan pemerintah. Dalam perjuangannya di Volksraad dalam membela dan memperjuangkan rakyat jelata dari penindasan kaum kolonialis berhasil menghapus Poenale sanctie yang berlaku di perkebunan Sumatera. Di luar Voolksraad pun pengaruhnya sangat kuat, ini terbukti dari bergabungnya ia di kegiatan partai-partai politik PPKI dan GAPI serta kedudukannya dalam Parindra.
Perpustakaan Muskitnas