Text
JEJAK BUDAYA PORTUGIS DALAM SISTEM KEKERABTAN DI KAMPUNG TUGU JAKARTA UTARA
Kampung Tugu merupakan sebuah kampung yang dulunya dihuni oleh masyarakat keturunan Portugis. Letak kampung tersebut hanya sekitar empat kilometer arah barat laut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kini, wilayah Kampung Tugu dikelilingi sejumlah bangunan industri. Dalam perkembangannya, warga keturunan Portugis berasimilasi dengan penduduk setempat. Akan tetapi, sebagian dari mereka masih melekatkan warisan leluhur, yang salah satunya ada pada sistem kekerabatan mereka. Misalnya, Nama marga masih digunakan hingga saat ini dan tetap diturunkan kepada anak-anak mereka. Dari berbagai informasi diperoleh gambaran tentang jejak budaya yang menurut warga setempat masih melekat kekhasan Portugis dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Kampung Tugu. Beberapa rumah bergaya Betawi dengan sentuhan Portugis masih berdiri. Rumah sering dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk berlatih kesenian Keroncong Tugu. Mereka yang masih berdiam di Kampung Tugu masih menjalankan tradisi leluhurnya. Salah satunya adalah robo-robo. Tradisi tersebut digelar setiap tahun baru, berupa pertemuan antarkeluarga. Mereka mempertahankan bahasa Kreol Portugis atau Kreol Tugu yang banyak dipakai keturunan Portugis di Malaka. Gambaran jejak budaya keturunan Portugis cukup beragam. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengarahkan pada satu fokus tertentu. Dalam hal ini, kajian jejak portugis di Kampung Tugu Jakarta Utara, DKI Jakarta akan difokuskan pada aspek sistem Kekerabatannya yang khas. Tujuan melakukan kajian “ Jejak Budaya Portugis di Kampung Tugu, Jakarta Utara, DKI Jakarta adalah untuk mengetahui Jejak Budaya Portugis dalam Sistem Kekerabatan Masyarakat Kampung Tugu. Tentunya tujuan ke depannya dari hasil kajian tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut. Kajian tentang Jejak Budaya Portugis di Kampung Tugu menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan pada beberapa informan yang merupakan keturunan Portugis dan mewakili dari beberapa Fam yang masih ada. Adapun data sekunder dikumpulkan dengan menelusuri buku, dokumen, dan daring (online). Saat ini wilayah Kampung Tugu berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Koja dan Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di wilayah Kecamatan Koja, area Kampung Tugu masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan. Adapun di wilayah Kecamatan Cilincing, area Kampung Tugu merupakan bagian dari kelurahan Semper Barat dan Kelurahan Semper Timur yang terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah khusus Ibu Kota Jakarta No. 1251 Tahun 1986 tanggal 19 februari tentang pecahan, penyatuan, penetapan Batas, Perubahan Kelurahan yang sama dan penetapan luas wilayah Daerah khusus Ibukota Jakarta. Kelompok kekerabatan adalah kelompok yang terikat oleh hubungan darah dan perkawinan. Bentuk kelompok kekerabatan tentu sangat erat dengan prinsip kekerabatan yang dianut oleh suatu kelompok sosial. Kelompok kekerabatan di Kampung Tugu terdiri atas keluarga batih atau keluarga inti dan klen kecil dalam bentuk Fam Michiels. Masyarakat keturunan portugis yang tinggal di Tugu membentuk satu ikatan dalam satu organisasi, yakni IKBT (Ikatan Keluarga Besar Tugu) yang terdiri atas beberapa nama keluarga atau fam yang merupakan pemberian Belanda. Merasa senang dengan adanya keluarga dalam bentuk fam-fam, seperti: Michiels, Cornelis, Browne, Abraham, dan keluarga Quicko. Bagi mereka, keberadaan fam-fam tersebut merupakan warisan yang diberikan oleh portugis, sebagai leluhur mereka, karena mereka merasa bahwa mereka masih keturunan Portugis. Keberadaan fam-fam tersebut berperan aktif, dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan keterlibatan orang banyak.
Perpustakaan BPNB Jawa Barat