Text
Cara cepat panen kepiting soka dan kepiting telur
Kepiting soka adalah kepiting cangkang lunak. Lunaknya cangkang kepiting disebabkan kepiting baru melewati tahap ganti kulit ( molting ). Kepiting telur adalah sebutan kepiting betina yang sedang bertelur.
Lokasi budidaya kepiting soka dan kepiting telur bisa dilakukan diperairan alami maupun tambak. Dua macam sarana yang dibutuhkan untuk pemeliharaan kepiting yaitu tempat untuk memelihara kepiting serta keramba penggemukan.Kepiting yang digunakan sebagai bibit dalam budi daya kepiting soka dan telur sebaiknya berukuran konsumsi yaitu antara 150 – 200 gr/ekor.
Pemberian pakan pada kepiting dilakukan pada sore hari, pakan yang diberikan bisa berupa ikan rucah, keong mas, bekicot atau beliung. Dosis pemberian pakan 4 -6 % dari biomasa ( jumlah kepiting dalam tambak ) dengan pemberian satu kali dalam sehari.
Selama masa pemeliharaan, pergantian air dilakukan sebanyak 50 – 70%. Pergantian air dilakukan pada saat kondisi air sudah terlihat buruk.
Setelah 15 – 20 hari kepiting biasanya sudah melakukan molting, diperlukan pengontrolan untuk menghindari terlewatnya kepiting molting. Cangkang kepiting yang terlambat diangkat setelah molting akan mengeras kembali. Proses molting terjadi pada saat perubahan suhu dari dingin ke panas atau sebaliknya sehingga pengontrolan dilakukan setiap pukul 06.00, 11.00, 16.00 dan 22.00
Pada saat proses molting berjalan, kepiting tidak boleh dipegang atau diangkat dahulu. Setelah cangkang terlepas kepiting harus segera diangkat dan dimasukan kedalam air tawar selama 25 menit. Ukuran tubuh kepiting setelah molting bertambah 20 – 25% dari ukuran semula.
Pada kepiting telur pemeliharaan dilakukan selama 21 hari. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati agar telur yang dihasilkan tidak rontok. Untuk menghindari kerontokan telur kepiting diikat dengan daun kelapa atau nipah yang cukup lebar.
Beberapa penyakit yang berpotensi menyerang kepiting antara lain white spot syndrome, bacterial shell disease, shell discolorration, shell fouling, gill fouling with debris, algal encrustation, gill commensals dan parasites, gill discoloration, incomplete molting.
Perpustakaan P4TK Bidang Pertanian-Cianjur