Text
SEJARAH PENDIDIKAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN
Pendidikan yang diselenggarakan Belanda atas dalih melaksanakan Politik Etika, ternyata tidak memberi tempat kepada anak-anak Bumi Putera pada umumnya. Dalam suasana terbatasnya jumlah sekolah yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda, organisasi-organisasi seperti Sarekat Islam, Muhammadiyah, Musyawaratuthalibin telah mendirikan juga madrasah-madrasah Islam di daerah-daerah dimana sekolah Belanda itu berdiri. Pada zaman Jepang landasan idiil pendidikan yang diterapkan mereka adalah mengajak bangsa Indonesia bekerja sama dengan Jepang dalam rangka mencapai ”Kemakmuran Bersama Asia Raya”. Tujuan pendidikan pada jaman ini adalah untuk memenangkan perang. Karena itu anak-anak sekolah diberi latihan dasar kemiliteran, berupa baris berbaris dan disiplin yang ketat. Memasuki tahun 1950, yakni sesudah pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda, lapangan pendidikan dan pengajaran di Kalimantan Selatan mulai dibenahi. Atas inisiatif Gubernur Kalimantan Selatan pada waktu itu, pendidikan tingkat perguruan tinggi mulai dirintis di daerah ini. Akhirnya sampai dengan tahun 1960-an pendidikan di Kalimantan Selatan mulai membenahi diri, sekolah negeri telah mendapat pembinaan dari Kantor Perwakilan Departemen P dan K. Demikian pula sekolah swasta ikut berkembang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin menuntut penanganan dari segala pihak.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat