Text
CERITA RAKYAT ALAS
Dan Cerita rakyat selain merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat, juga berfungsi sebagai sarana penyampaikan nilai budaya itu. Sebagai genre dari karya sastra, cerita rakyat dapat berupa dongeng, mitos, legenda, cerita rakyat itu berkembang dan disebarluaskan secara lisan di kalangan masyarakat. Masyarakat Alas di Kabupaten Aceh Tenggara memiliki kekayaan budaya beragam cerita rakyat, baik yang bersifat dongeng, mitos, maupun legenda. Cerita rakyat Alas juga mengandung nilai-nilai sejarah yang positif sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan si penutur cerita kepada pendukung budayanya. Cerita Si Keramin, Si Layar, Si Mugan, Si Kepar, Putri Bunga Lenggin, Amat Mude, Periedende, dan Guru Leman adalah cerita rakyat dari suku bangsa Alas. Kisah kedelapan cerita rakyat ini merupakan representasi dari hasil pemikiran dan kepercayaan orang Alas yang termasuk dalam kearifan lokal mereka. Cerita rakyat itu memperlihatkan gambaran yang melingkupi dinamika dan perubahan masyarakat dari waktu ke waktu mulai dari kehidupan prasejarah sampai dengan masuknya Belanda ke Tanah Alas pada tahun 1904. Masuknya Belanda ke Tanah Alas tahun 1904 telah merubah struktur politik, sosial dan budaya masyarakat Alas. Namun kepercayaan, pemikiran, dan pemahaman terhadap manusia dan lingkungannya yang masih tertanam didalam memori kolektif seperti yang dipresentasikan cerita rakyat Alas dengan unsur-unsur pendidikan, agama, dan adat-istiadat serta sejarah lokal dimana nilai-nilainya yang masih berlaku hingga sekarang.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat