Text
TEREMPOH KAJIAN TRADISI MASYARAKAT MELAYU SINTANG-KALIMANTAN BARAT
Peran masyarakat dalam melestarikan tradisi terempoh lebaran sangat dibutuhkan dan sangat penting bagi keberadaan budaya khas yang menjadi ciri khas daerah. Peran masyarakat tak hanya berupa peran pasif atau lebih menunggu adanya pengaruh dari luar, tetapi juga peran yang aktif seperti selalu melakukan ritual-ritual adat dalam rangka melestarikan budaya asli yang menjadi ciri khas masyarakat Melayu Sintang tersebut. Bagi masyarakat Melayu Sintang, tampaknya tradisi terempoh lebaran lebih bernuansa budaya dibandingkan ibadah ritualnya. Nilai ibadah Ramadhan lebih bernuansa ibadah disbanding budaya. Dengan besarnya nilai budaya yang terkandung dalam perayaan Idulfitri, maka kita sebaiknya tidak lagi mempertentangkan hal-hal yang dapat meruntuhkan nilai-nilai sakral dalam perayaan tradisi terempoh lebaran tersebut. Dalam era modernisasi, sebuah tradisi mempunyai makna yang sangat luas dan mendalam. Faktanya, terempoh telah menjadi suatu tradisi atau bentuk kebudayaan bagi masyarakat Melayu Sintang yang menjadi sebuah kearifan lokal, yang mampu menyikapi masalah kemasyarakatan dengan upaya mengungkapkan kembali warisan budaya nenek moyang sebagai filter budaya yang meminimalisir dampak negatif dari perkembangan peradaba manusia khsuusnya. Bagi masyarakat Melayu Sintang, tradisi ini merupakan puncak ritual religious yang dilakukan secara kolektif. Lebih dari itu, ritual ini diyakini sebagai salah satu media paling utama untuk memperkuat tali persaudaraan. Dengan kata lain, terempoh merupakan tradisi yang menyimpan nilai-nilai religius, budaya, ekonomi, sosial dan politik.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat