Printed Book
Manajemen Pendidikan Karakter
Akibat pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berwatak, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia saat ini belum sepenuhnya menjawab persoalan tersebut. Dengan kata lain, pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya dapat membentuk generasi muda yang unggul dan berkarakter. Keunggulan generasi muda dapat dibentuk melalui rangkaian usaha peningkatan prestasi peserta didik, sedangkan karakter peserta didik dapat dibentuk melalui keteladanan moral yang diperoleh dalam pendidikan karakter. Melalui pendidikan karakter, diharapkan menjadi transformasi yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif, serta mengubah watak yang tidak baik menjadi baik.
Karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain dan nilai-nilai karakter mulia lainnya. Pendidikan karakter berkaitan dengan pendidikan moral. Akan tetapi, pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral. Pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi cara menanamkan kebiasaan (habits) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan. Dengan demikian, peserta didik memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dapat diintegerasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Pendidikan karakter telah menjadi polemik diberbagai negara termasuk Indonesia. Pandangan pro dan kontra mewarnai diskursus pendidikan karakter sejak lama karena pendidikan karakter merupakan bagian esensial yang menjadi tugas lembaga pendidikan, tetapi selama ini kurang perhatian. Minimnya perhatian terhadap pendidikan karakter dalam ranah persekolahan, menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit sosial ditengah masyarakat, seperti rusak dan mundurnya moral, akhlak, dan etika.
Perpustakaan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah