Temukan koleksi favoritmu

tersedia 274.090 koleksi, tersebar di seluruh perpustakaan di lingkungan kemdikbud

Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Tanggamus | Katalog Induk Perpustakaan Kemdikbudristek

RECORD DETAIL
Back To PreviousXML DetailCite this

Text

Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Tanggamus


Abstrak
Tenggamus adalah salah satu Kabupaten yang secara administratif termasuk dalam provinsi Lampung dengan batas geografis sebelah utara dengan Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Tengah, sebelah Timur dengan Kabupaten Pringsewu; sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia, dan sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. Di Tenggamus selain penduduk asli, sebagian wilayahnya dihuni oleh transmigran yang berasal dari bagian tengah dan timur Pulau Jawa. Mereka mayoritas beragama Islam dan sebagian lagi Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Kemudian ada pula suku bangsa Sunda (Jawa Barat) walau jumlahnya tidak sebanyak suku bangsa Jawa. Sementara Transmigran yang bearasal dari luar pulau Jawa mayoritas adalah orang Bali yang mendiami beberapa kecamatan di Wilayah bagian Timur. Penduduk pendatang lain yang ikut menetap bearasal dari sukubangsa Bugis dan Makasar. Mereka umumnya bermukim di sekitar pesisir pantai, terutama di Kecamatan Bandar Surabaya. Terakhir, adalah orang-orang yang datang dari Pulau Sumatera sendiri, seperti Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Dengan adanya bermacam suku bangsa tadi tentu saja kehidupan sosial budaya di Kabupaten Tenggamus relayif beragam. Setiap sukubangsa selalu membawa unsur-unsur kebudayaannya sehingga membentuk semacam Indonesia mini. Hal yang mencolok dari keragamana tadi, selain bahasa, juga pada kesenian tradisional yang kerap ditampilkan pada acara-acara tertentu (perkawinan, Suanatan, dan Upacara daur Hidup lainnya). Mereka juga memiliki falsafah hidup yang disebut sebagai piil pesenggiri dengan elemen budaya juluk adek, nemui nyimah, nengah nyapur, dan saki sambuyan. Juluk adek merupakan azas identitas utama yang melekat pada pribadi yang bersangkutan. Juluk Adek merupakan Azas Identitas dan sebagai Sumber motivasi bagi anggota masyarakat Lampung untuk dapat berkarya lebih produktif. Nemui Nyimah, secara harfiah diartikan sebagai sikap pemurah, terbuka, suka memberi, dan menerima dalam arti material sesuai dengan kemampuan. Nemu Nyimah, merupakan ungkapan azas kekeluargaan untuk menciptakan suatu sikap keakraban dan kerukunan serta silaturahmi. Nengah Nyapur, menggambarkan bahwa anggota masyarakat Lampung mengutamakan rasa kekeluargaan dan didukung dengan sikap suka bergaul serta bersahabat dengan siapa saja, tanpa membedakan suku bangsa, agama, status sosial, asal-usul, dan golongan. Sakai Sambayan, berarti tolong menolong dan gotong royong, yakni memahami makna kebersamaan atau guyub. Sakai Sambayan pada hakekatnya adalah menunjukkan rasa partisipasi dan solidaritas yang tinggi terhadap berbagai kegiatan sosial pada umumnya.


Collection Location

Perpustakaan BPNB Jawa Barat

Detail Information
Series Title
-
Call Number
A. 79 WBTB
Publisher
Bandung : BPNB Jawa Barat.,
Collation
20,6cm.,28,9cm.,iv.,Illus.,100hlm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
A. 79 WBTB
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2019
Subject(s)
-
Specific Detail Info
2 Eksemplar
Statement of Responsibility
File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment