Text
Inventarisasi Dan Pencatatan Karya Budaya Di Kabupaten Indramayu
Abstrak
Budaya Suku Sunda dan suku Jawa yang tumbuh dalam masyarakat Indramayu menjadi bentuk ekspresinyata terhadap akulturasi dan kebudayaan yang ada. Terletak di Propinsi Jawa Barat dan berbatasan dengan Cirebon di Bagian tenggara Indramayu sertya berbahasa Sunda. Masyarakat Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dengan dialek khas Indramayu yang terkenal dengan sebutan Bahasa Dermayon. Bahasa Dermayon sendiri terbagi menjadi dua yaitu, Basa Besiken (Bahasa resmi untuk menghormati lawan biacara) dan Basa Ngako (Bahasa sehari-hari dalam pergaulan). selain itu untuk masyarakat Indramayu di bagian selatan dan barat daya menggunakan bahasa Sunda dialek Indramayu yang disebut dengan Bahasa Sunda Parean. Tujuan utama dari penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya ini adalah menjaring data berbagai unsur kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Indramayu. Kabupaten Indramayu merpakan daerah yang terletak di Pantai Utara Pulau Jawa, tepatnya di Pantai Utara di Jawa Barat. Topografi Kabupaten Indramayu selain daerah pesisir, juga merupakan daerah pertanian. Masyarakatnya terdiri dari masyaralat pertanian dan masyarakat pesisir. Masing-masing kelompok masyarakat tersebut mempunyai adat budaya dan nilai tradisi tersendiri sesuai dengan kebiasaan sehari-hari yang dilaksanakan. Masyarakat yang bermata pencaharian di sektor pertanian sebagai petani mempunyai prosesi adat budaya dan nilai tradisi tersendiri sebagai perwujudan rasa syukur atas pekerjaan yang dilaksanakan. Begitu juga dengan masyarakat yang bermata pencaharian di sektor kelautan dan nelayan mempunyai adat budaya dan nilai tradisi tersendiri didalam kehidupan sehari-harinya. Inventarisasi Dan Pencatatan Karya Budaya di Kabupaten Indramayu diantara adalah: Kesenian Barokan, Pindang Gomyang, Seni Golek Putel, Kue Cimplo, Kesenian Gamelan Renteng, Permainan Peci-Peci Turi,Boy-Boyan, Engklekan, Upacara Bobotan, Tari Topeng, Upacara Ngunjung, Istilah Pulau Mas, Kesenian Adat Genjring, Sintren atau Lais. Perlunya penginventarisasian dan pencatatan Karya Budaya ini, sangat membantu proses pelestarian dan pengembangan potensi budaya yang ada, sehingga dapat diketahui mana jenis budaya yang masih berkembang, hampir punah dan sudah punah.
Perpustakaan BPNB Jawa Barat