Text
Pijar-Pijar Api Perang
Sumardi menyusul masuk dengan sikap seperti orang linglung. Mulutnya melongo tak bisa bicara, sambil longak-longok melihat ibu serta adiknya menangis berangkulan dikamar. Akhirnya dia masuk kamarnya sendiri. Duduk mematung dengan pandang mata kosong. Ayah yang dibanggakan selama ini, ayah yang dianggap hebat dan agung, ayah yang kiranya tak akan bisa bersalah, ternyataa tega berbuat keji dan menanam dosa !
Perpustakaan Muskitnas