Text
PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT DAYAK HALONG DI KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN
Agama Budha menjadi pilihan bagi masyarakat Halong karena ajarannya sangat dekat dengan budaya dan tradisi mereka. Ritual adat masih berjalan dengan sangat baik dan dapat sejalan dengan ajaran agama Budha. Sakit bagi masyarakat Banjar adalah adanya semacam gangguan terhadap pikiran dan fisik manusia, sehingga mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan. Berkaitan dengan sakit dan sehat tersebut, masyarakat Halong meracik tumbuhan yang dapat dijadikan obat tradisional berkhasiat menyembuhkan penyakit. Tumbuhan tersebut berasal dari alam, baik pekarangan maupun yang diambil dari hutan belantara yang dimanfaatkan untuk obat tradisional meliputi akar, batang, kulit dan daun. Pengolahan yang paling lazim dilakukan dengan cara direbus, diremas, ditumbuk, disedu, direndam, dikunyah, dihaluskan, menambahkan air dan dipanaskan atau dihangatkan dengan menggoreng. Penggunaannya secara umum dengan diminum, dimakan, dioles, dibalur, diusap, dicelup, diuap, ditampal dan diseduh. Pemanfaatan tanaman yang dijadikan obat oleh masyarakat Halong ini tidak mengenal takaran atau dosis yang pasti serta aturan penggunaan ramuan obat yang dirujuk. Sehingga dosis atau takaran pemakaian obat yang dirujuk tidak terukur dengan baik. Secara umum sarana pemakaian ukuran tidak rinci atau perkiraan saja dengan melihat pada kondisi orang yang sakit. Ramuan tumbuhan yang dijadikan obat sebagai daftar inventarisasi yang belum diuji secara kemujarabannya atau kemanjurannya. Ramuan ini merupakan khasanah pengobatan yang digunakan oleh penyembuh untuk orang-orang yang sakit berdasarkan pengalaman turun-temurun.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat