Text
MOBILITAS DAN ORIENTASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PERBATASAN DI PULAU KECIL SEBATIK
Sebagai pulau kecil terluar yang terbagi dalam dua yuridikasi teritori negara, Sebatik dikembangkan dalam dua pola pendekatan yang berbeda satu sama lain. Selain itu, pulau ini juga tidak memiliki pintu akses ke masing-masing wilayah teritori tersebut. Sehingga praktis tidak ada aktivitas lintas batas resmi yang terjadi dalam satu pulau dua teritori negara bernama Sebatik. Akan halnya aktivitas lintas batas selama ini justru terjadidi wilayah Tawau, kota bandar terbesar ketiga setelah Sandakhan dan Kinibalu di sabah, Malaysia Timur yang berada diseberangnya. Tidak semata didasari oleh alasan kepentingan ekonomi praktis. Melainkan juga oleh karena adanya hubungan kekerabatan aktual dan artifisial, takkala satu sama lain wilayah justru didominasi oleh satu kelompok suku bangsa migran yang sama, yaitu Bugis. Hingga pada gilirannya, mobilitas sosial dan orientasi kulturalnya menjadi unik dan khas, serta membentuk satu pola determinasi sosial budaya yang relatif berbeda dengan wilayah-wilayah perbatasan lainnya di Kalimantan.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat