Text
IDENTITAS SUKU DI PERBATASAN Studi di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur
Penduduk Kecamatan Sebatik mayoritas suku Bugis dan suku Tidung. Adat budaya asli suku Bugis dan Tidung di Kecamatan Sebatik mengalami krisis, karena tidak lagi dilaksanakan secara utuh. Sistem kekerabatan berjalan dengan baik meskipun kompetensi dalam perekonomian terus berlangsung. Proses akulturasi dan asimilasi budaya asing berlangsung secara alamiah, fenomena ini disebabkan karena proses interaksi dan sosialisasi. Pada sisi lain tidak menganggap adat budaya asing bertentangan nilai dan norma yang berlaku, sehingga tanpa disadari secara perlahan buaya asing tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kecamatan Sebatik. Perubahan sosial di kawasan perbatasan didorong oleh aksesibilitas keimigrasian serta didukung faktor ekonomi. Pembangunan Kecamatan Sebatik, sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan kota Tawau-Sabah belum dilaksanakan secara dominan dan terpadu. Ini disebabkan adanya dua pelabuhan yang dapat dijadikan pintu keluar-masuk ke Kota Tawau bagi wilayah kabupaten Nunukan.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat