Text
Alih Aksara Wawacan Panganten Tujuh Jumaah
Herry WiryonornBalai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 2003rnAlih Aksara Panganten Tujuh Jumuahrniii+195 hlmrnA.40.NKrnrnHasil kreasi atau daya cipta manusia yang dilakukan dengan kesadaran akan bermanfaat bagi hidup dan kehidupan ini. Hal ini terjadi karena di dalamnya terkandung pesan atau atau nilai-nilai yang menggambarkan latar belakang sosial budaya yang menggambarkan kearifan lokal masyarakat pedukungnya. Salah satu daya cipta ini salah satunya adalah karya sastra. Dalam karya sastra biasanya di dalamnya terdapat nilai-nilai kesejarahan, pendidikan, moralitas, dan lain-lain yang relatif objektif walaupun kebenarannya perlu dibuktkan terlebih dahulu. Salah satu karya sastra yang berkembang di wilayah Pasundan adalah Wawacan. Karya sastra ini dipercaya memiliki kesakralan sehingga penyajiannya tidak sembarangan serta melalui prosesi tertentu. Salah satu Wawacan yang masih kerap ditampilkan adalah “Wawacan Naskah Wawacan Suriadimulya” yang terdapat di Kabupaten Subang. Penelitian ini disamping menyajikan Wawacan Naskah Wawacan Suriadimulya juga mencoba menerjemahkan aksara dan isi dari wawacan ini ke dalam Bahasa Sunda. Disamping itu secara lebih jauh akan mengungkap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi yang mengungkap isi dan pesan yang terkandung didalammnya. Penelusuran sumber dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif.rn Kata Kunci: Wawacan, analisis sastra, sastra lokalrnrn
Perpustakaan BPNB Jawa Barat