Text
SI PUTIH CANDI SIRIH
Kehadiran Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad VIII – X di Jawa menjadi salah satu akar peradaban bangsa Indonesia. Hingga kini bukti-bukti kejayaan peradabannya tersebar luas dan dapat saksikan, pelajari, dan digali makna leluhurnya. Bukti-bukti itu tidak hanya berwujud bangunan saja seperti candi, petirtaan, atau bangunan kuno lainnya, tetapi juga perkakas yang dipakai sehari-hari dan perlengkapan ibadah. Peradaban luhur masa Kerajaan Mataram Kuno juga dijelaskan secara tertulis melalui data arkeologi yang disebut prasasti. Luasnya wilayah kerajaan dibuktikan dengan temuan data arkeolog yang luas juga, termasuk di zona Pegunungan Selatan. Disanalah Candi Sirih berada dan menjadi bagian dari bukti peradaban luhur tersebut, bagian dari akar peradaban Bangsa Indonesia. Candi Sirih ini dibangun dengan menggunakan batuan tufa (kasar, halus, dan berlapis). Untuk mengetahui keberadaan batuan tufa, telah dilakukan dengan cara menjelajahi wilayah di sekitar candi dan berhasil menentukan batas-batas batuan tufa di kawasan tersebut. Satuan batuan tufa di wilayah sekitar lokasi Candi Sirih meliputi tufa kasar, tufa halus, dan serpih.
Perpustakaan BPNB Kalimantan Barat