Text
Si Pamutung: Sebuah Permukiman Kuno di Pedalaman Sumatra Utara (Abad ke-9 - 13 M)
Sejak satu setnegah abad lalu, kompleks arkeologis Padang Lawas di Provinsi Sumatra Utara telha dikaitkan dengan sejumlah peninggalan Hindu-Buddha. Meski terisolasi di pedalaman-hingga sekarang- peninggalan-peninggalan arekologisnya merupakan yang terbesar di paruh Sumatra Utara.
Buku ini memberi sumbangan pengetahuan terbaru mengenai sejarah kuno Padang Lawas-dengan fokus Si Pamutung-berdasarkan hasil penelitian arkeologis Prancis-Indonesia pada 2006 hingga 2010 oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia bersama École française d’Extrême-Orient (Pusat Penelitian Prancis untuk Timur Jauh). Dengan luas sekitar 80 hektare, situs Si Pamutung terletak di muara Sungai Barumun dan Batang Pane. Boleh dikatakan, penelitian bersama Prancis-Indonesia itu merupakan studi arekologis sistematis pertama tentang sebuah situs permukiman kuno di pedalaman Pulau Sumatra.
Terdapat tiga kelompok kajian utama dalam buku ini. Pertama, unsur-unsur yang terlihat langsung, seperti lingkungan alamiah dan peninggalan Hindu-Buddha dari batu bata dan batu. Kedua, hasil-hasil survei dan penggalian berupa survei GPR (ground-penetrating radar); studi tentang struktur, fitur, dan stratigrafi dengan alporan terperinci hasil ekskavasi di 28 sektor dengan luas lebih dari 1.000 m2; studi atas sekitar 13.000 pecahan keramik Cina yang zamannya kemudian ditentukan dengan cukup terperinci sehingga dapat menggambarkan perkembangan permukiman di Si Pamutung. Ketiga, katalog lengkap berbagai jenis artefak yang ditemukan. Lebih dari seribu temuan digambarkan, termasuk tembikar, keramik Cina, kaca, logam, perkakas dari batu, dan sisa fauna. Katalog ini juga dilengkapi dengan analisis laboratorium atas sampel tembikar dan sampel kaca.
Tak dapat disangkal, buku ini membawa sejumlah perspektif baru tentang situs Si Pamutung yang berciri proto-urban di utara Pulau Sumatra antara pertengahan abad ke-9 hingga abad ke-13 Masehi.
Perpustakaan Terpadu Ditjen Kebudayaan